Cara Mudah Menguji Rangkaian Elektronika

Pengukuran dan pengujian komponen elektronika bertujuan untuk memastikan rangkaian menyala dengan baik

Dalam membuat sebuah rangkaian elektronika, tentu kita akan memanfaatkan berbagai macam komponen dari mulai kapasitor, resistor, dan komponen-komponen lain sesuai dengan tujuan hendak membuat rangkaian apa. Saat membut rangkaian tersebut, kita pasti akan menguji atau melakukan pengukuran guna memastikan apakah rangkaian yang kita buat menyala dan berfungsi sebagai mana mestinya.

Baca 5 Applikasi android untuk merancang rangkaian elektronika

Pengukuran rangkaian ini dimaksudkan agar rangkaian yang kita buat tidak melebihi beban rangkaian diluar rancangan. Karena ketika beban rangkaian elektronik berada diluar dari beban yang dirancang, maka ini akan mempengaruhi catu daya atau konsumsi energi listrik yang digunakan nantinya.


Dalam melakukan pengukuran dan pengujian rangkaian elektronika, tentu tidak semua memahaminya, akibar adanya berbagai macam perbedaan prinsip. Melalui artikel ini, penulis ingin membagikan bagaimana caranya menguji komponen elektronika dengan sederhana. Untuk melakukan proses pengukuran dan pengujian ini, ada baiknya anda menyiapkan beberapa perlengkapan seperti Multimeter atau multitester dan gelang antistatic agent yang berfungsi untuk mencegah anda dari tersengat arus listrik statis. Berikut ini adalah cara menguji komponen-komponen elektronika yang paling sering digunakan, antara lain :

Cara Menguji Kondensator (Capasitor)

  1. Mula-mula saklar multimeter diputar ke atas. Tanda panah ke atas tepatnya R x Ohm
  2. Kalibrasi sampai jarum multimeter menunjukkan angka nol tepat saat dua colok (+) dan colok (-) dihubungkan. Putar adjusment untuk menyesuaikan.
  3. Hubungkan colok (-) dengan kaki berkutub negatif kondensator, sedangkan colok (+) dengan kaki positif kondensator. Lihat jarum. Apabila bergerrak dan tidak kembali berarti komponen tersebut masih baik. Jika bergerak dan kembali tetapi tidak seperti posisi semula berarti komponen rusak. Dan apabila jarum tidak bergerak sama sekali dipastikan putus.

Cara Menguji Resistor

Walaupun komponen ini tidak memiliki kutub negatif dan positif tetapi dengan multimeter kita akan menguji kualitasnya. Tidak menutup kemungkinan adanya kerusakan yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya karena terbakar/korsleting karena tidak tahan menahan arus yang lebih besar dari nilainya.

Untuk mengujinya dengan multimeter kita boleh membolak-balik kaki resistor ataupun sebaliknya membolak-balik colok (+) dan colok (-).
Langkah-langkah pemeriksaan resistor:
  1. Kalibrasi dengan menghubungkan colok (+) dan colok (-). Kemudian memutar penyetel sampai jarum menunjuk pada angka nol (0). Atau putar control adjusment untuk menyesuaikan.
  2. Setelah itu kita hubungkan pencolok (+) pada salah satu kaki resistor, begitu pula colok (-) pada kaki yang lain.
  3. Perhatikan jarum penunjuk. Apakah ia bergerak penuh atau sebaliknya jika bergerak dan tak kembali berarti komponen masih baik. Bila sebaliknya jarum penunjuk skala tidak bergerak berarti resistor rusak.
  4. Komponen resistor yang masih baik juga bisa dinilai dengan sama atau tidak nilai komponen resistor yang tertera pada gelang-gelang warnanya dengan pengukuran melalui multimeter.

Cara Menguji Transformator (Trafo)

Transformator saat kita beli harus dan wajib untuk kita check apakah masih baik dan berfungsi. Karena untuk trafo biasanya tidak diberi garansi apabila rusak setelah dibeli. Hal ini dimungkinkan adanya pemutusan hubungan di gulungan/lilitan sekunder atau primer.

Langkah-langkah untuk menguji transformator adalah :
  1. Kalibrasi multitester dengan tepat.
  2. Hubungkan colok (-) dengan salah satu kaki di gulungan primer, colok (+) pada kaki yang lain di gulungan primer. Bila jarum bergerak maka trafo dalam keadaan baik.
  3. Pada gulungan sekunder lakukan hal yang sama. Apabila jarum multimeter bergerak-gerak maka trafo dalam keadaan baik. Selisih nilai sama dengan selisih tegangan yang tertera pada trafo.
  4. Letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer kemudian colok yang lain ke gulungan sekunder. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik, menandakan tidak adanya korsleting gulungan primer dengan sekunder dengan body trafo. Lakukan hal sebaliknya.
  5. Langkah terakhir, letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer atau sekunder kemudian colok yang lain ke plat pengikat gulungan yang berada di tengah. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik, menandakan tidak adanya korsleting gulungan dengan body trafo.

Cara Menguji Dioda

Dioda sering digunakan untuk mengatur lama waktu arus listrik tersimpan dalam rangkaian, Atau dengan perkataan lain, terminal positip meter mempunyai polaritas negatip batere, sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere.

Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut :
  1. Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah
  2. Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut
  3. Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan terminal - (negatip) meter dengan Katoda dioda. (hubungan ini adalah reverse).
  4. Dalam posisi semacam ini, jika dioda masih baik, maka jarum meter tidak akan bergerak. Namun jika dalam posisi ini jarum bergerak, maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak).
  5. Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya, dimana Anoda dihubungkan dengan negatip meter dan Katoda dengan positip meter. (hubungan ini adalah forward), Dalam posisi semacam ini, jika dioda masih baik, maka jarum meter akan bergerak. Namun jika dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak, maka dapat dikatakan dioda putus (rusak).

Cara Menguji Light Emitting Diode (LED)

LED adalah singkatan dari light emiting diode atau dalam bahasa indonesia biasa diartikan sebagai dioda yang dapat memancarkan cahaya. Seperti dioda, LED memiliki kutub anoda (+) dan kutub katoda (-) dan bekerja pada tegangan 1,6 Volt. Seperti yang terlihat pada gambar 1. Cahaya yang dipancarkan bervariasi jenisnya deradasarkan bahan pembentuknya. LED yang banyak beredar dipasaran adalah LED cahaya tampak.

Pengujian LED bertujuan untuk menentukan kelayakan LED dan menetukan jenis kutubnya. Untuk menguji LED dalam keadaan nyala sebetulnya sangat mudah, kita tinggal menghubungkannya saja dengan arus listrik DC ke tiap kutubnya. Jika menyala, maka LED berfungsi sebagai mana mestinya.

Dengan langkah-langkah pengujian diatas, kita bisa dengan mudah mengatur dan merancang rangkaian elektronik yang sesuai dengan rancangan. Semoga Bermanfaat, jangan lupa klik share artikel ini jika menurutmu bermanfaat.

Komentar

Posting Komentar